Jumat, 23 Desember 2016

PPT INTELIGENSI BISNIS

TUGAS MAKALAH INTELIGENSI BISNIS

SISTEM INFORMASI INTELIGENSI : INTELIGENSI BISNIS
Guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen



OLEH :
NAMA : SITI KHASANAH
NIM    : 11150561

Dosen :
 SEPTIA LUTFI, S.kom, M.kom



STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Sistem Informasi IntelIgensi : IntelIgensi Bisnis”
Dalam penulisan ini, penulis sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan tulisan ini.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat meperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang, oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



                                                                                                 Semarang, Desember 2016




                                                                                                                 Penulis
   



DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................ i........
Daftar isi......................................................................................................... ii........
Bab I PENDAHULUAN............................................................................... 1........
A.    LATAR BELAKAN MASALAH.................................................... 1........
B.     RUMUSAN MASALAH.................................................................. 2........
C.     TUJUAN MASALAH....................................................................... 2........
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3........
A.    DEFINISI INTELGENSI BISNIS................................................... 3........
B.    .................................................................. KONSEP DARI INTELIGENSI BISNIS........... 5
C.     MANFAAT DARI INTELIGENSI BISNIS.................................... 5........
BAB III PENUTUP....................................................................................... 8........
          KESIMPULAN.................................................................................... 8
          DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 9
 BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Saat ini persaingan bisnis semakin ketat, analisis data merupakan salah satu faktor yang menentukannya. Perusahaan harus dapat menganalisis data perusahaannya dengan tepat dan cermat agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Analisis data yang dilakukan perusahaan akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Dimana saat ini pengambilan keputusan yang mengandalkan intuisi sudah tidak dapat digunakan lagi, mengingat lingkungan bisnis dewasa ini semakin rumit. Penjualan suatu produk tidak hanya ditentukan oleh harga dan kualitas produk saja, banyak faktor lain yang ikut ambil bagian seperti karakteristik pelanggan, faktor geografi, musim, dan lain sebagainya. Karena faktor-faktor di atas perusahaan membutuhkan sebuah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengolah data untuk menjadi informasi yang kelak akan menjadi pengetahuan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Inteligensi Bisnis (IB).
Untuk bisa membangun sistem Inteligensi Bisnis  yang baik, banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari tahap pengembangan Inteligensi Bisnis , lingkungan dari Inteligensi Bisnis , dan tools yang digunakan.
Banyak perusahaan di indonesia yang masih belum menggunakan  Inteligensi Bisnis  dalam membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan. Contohnya pada perusahaan penyedia pinjaman untuk kredit mobil yang masih menggunakan cara tradisional dalam penentuan kelayakan pinjaman customernya. Dengan menggunakan Inteligensi Bisnis , perusahaan penyedia pinjaman kredit untuk pembelian mobil (leasing) bisa menentukan dengan mudah pelanggan mana yang layak untuk diberikan pinjaman dengan lebih hasil yang lebih cepat dan tepat. Dengan kata lain Inteligensi Bisnis  membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.    Apa definisi dari Inteligensi Bisnis?
2.    Apa saja Konsep dari Inteligensi Bisnis
3.    Apa saja manfaat Inteligensi Bisnis?

C.  TUJUAN
1.    Untuk mengetahui Definisi dari Inteligensi Bisnis.
2.    Untuk mengetahui Konsep Inteligensi Bisnis.
3.    Untuk mengetahui manfaat dari Inteligensi Bisnis.














BAB II
PEMBAHASAN
A.  DEFINISI INTELIGENSI BISNIS
Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi IB dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.
 Teknologi IB menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi dari operasi bisnis. Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporan, pemrosesan analisis daring, analitis, penggalian data, penggalian proses, pemrosesan kejadian kompleks, manajemen performansi bisnis, pengukuran, penggalian teks, analitis prediktif dan analitis preskriptif.
IB dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, IB lebih efektif bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial (data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan "inteligensi" yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal manapun.
Istilah "Business Intelligence" awalnya ditemukan oleh Richar Millar Devens dalam "Cyclopedia of Commercial and Business Anecdotes" pada tahun 1865. Devens menggunakan istilah tersebut untuk menjelaskan bagaimana seorang bankir, Sir Henry Furnese, mendapatkan profit dengan memainkan informasi tentang lingkungannya, sebelum kompetitornya. "Sepanjang Holandia, Flanders, Perancis, dan Jerman, dia memelihara rentetan inteligensi bisnis yang komplit dan sempurna. Berita-berita dari banyak pertempuran pertama kali diterima olehnya, dan jatuhnya Namur menambah keuntungannya, berkat penerimaan paling awal dari berita." (Devens, (1865), p. 210). Kemampuan untuk mengumpulkan dan bereaksi berdasarkan informasi yang diterima, suatu kemampuan yang Furnese sangat handal, sampai sekarang masih menjadi jantung dari BI.
Dalam artikel tahun 1958, peneliti dari IBM Hans Peter Luhn menggunakan istilah inteligensi bisnis. Dia menggunakan definisi kamus Webster tentang inteligensi: "kemampuan untuk memahami hubungan mendalam dari fakta yang ada dengan suatu cara sebagai panduan aksi terhadap tujuan yang diinginkan."
Business Intelligence seperti yang dipahami sekarang dikatakan telah berkembang dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang mulai dari tahun 1960-an dan berkembang sepanjang pertengahan 1980-an. SPK berasal dari model dibantu-komputer yang dibuat untuk membantu dalam pembuatan keputusan dan perencanaan. Dari SPK, gudang data, Sistem Informasi Eksekutif, OLAP dan inteligensi bisnis muncul menjadi fokus pada akhir 80-an.
Di tahun 1988, konsorsium Itali-Belanda-Prancis-Inggris melaksanakan pertemuan internasional tentang Analisis Data Ragamcara di Roma. Tujuan utamanya yaitu untuk mereduksi beragam dimensi menjadi satu atau dua (dengan mendeteksi pola pada data) yang dapat dipresentasikan pada pembuat-keputusan manusia.
Pada tahun 1989, Howard Dresner (kemudian sebagai analis Gartner Group) mengajukan "Business Intelligence" sebagai istilah umum untuk menjelaskan "konsep dan metode untuk meningkatkan pembuatan keputusan bisnis dengan menggunakan sistem bantu berdasar-fakta. Baru pada akhir 1990-an penggunaan ini menyebar luas.

B.  KONSEP DARI INTELIGENSI BISNIS
Konsep dari Inteligensi Bisnis  menekankan pada 5 pendayagunaan informasi yang digunakan untuk kerperluan bisnis. Pendayagunaannya antara lain adalah sebagai berikut :
1.    Data sourcing
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis memiliki kemampuan untuk dapat mengakses berbagai sumber data dan informasi yang berada pada sejumlah sumber yang berbeda dimana pada setiap sumber memliki format penyimpanan data yang berbeda pula.
2.    Data analysis
Dalam hal ini intelligence memiliki kemampuan untuk dapat menganalisis data yang didapatkan dari aktivitas perusahaan dan informasi dari perusahaan sehingga dapat dijadikan sebuah pengetahuan yang kelak dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
3.    Situation awareness
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis memiliki kemampuan untuk dapat menyediakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mencari dan memberikan data serta informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan ketika perusahaan menghadapi kejadian darurat atau terdesak.
4.    Risk analysis
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis  memiliki kemampuan untuk dapat memberikan perhitungan resiko yang akan dihadapi perusahaan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi akibat dari pilihan-pilihan tertentu yang diambil oleh perusahaan.
5.    Decision support
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis memiliki kemampuan untuk dapat memberikan pertimbangan- pertimbangan yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang berkualitas yang diambil berdasarkan berbagai perhitungan dan pengolahan terhadap data atau informasi baik internal maupun eksternal yang dimiliki oleh perusahaan.

C.  MANFAAT DARI INTELIGENSI BISNIS
Perusahaan menggunakan Inteligensi Bisnis untuk memahami, meningkatkan kinerja, penganggaran biaya yang lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Beberapa hal kegunaan Business Intelligence, antara lain:
1.    Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian dan trend penjualan
2.     Mengukur, melacak dan memprediksi penjualan dan kinerja keuangan
3.    Penganggaran, perencanaan keuangan dan peramalan
4.    Mengetahui kinerja kegiatan pemasaran
5.    Optimalisasi proses dan kinerja operasional
6.    Meningkatkan efektifitaspengiriman dan pasokan
7.    Analisa CRM (Customer Relationship Management)
8.    Analisa Resiko
9.    Analisa nilai strategis
10.     Analisa social media
Jika pada lembaga bisnis (profit organization) Inteligensi Bisnis dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja melalui pemilihan strategi bisnis yang tepat, maka pada lembaga pemerintahan (non-profit organization) Inteligensi Bisnis dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada akhirnya akan tercipta perbaikan layanan pada masyarakat serta pengelolaan anggaran yang tepat. Inteligensi Bisnis juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi sehingga akan membantu perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan trend tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN

Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis.
Ada 5 konsep dari intelegensi Bisnis yaitu Data sourcing, Data analysis, Situation awareness, Risk analysis, Decision support.
Inteligensi Bisnis dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada akhirnya akan tercipta perbaikan layanan pada masyarakat serta pengelolaan anggaran yang tepat. Inteligensi Bisnis juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi sehingga akan membantu perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan trend tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



Selasa, 06 Desember 2016

PPT Big Data

Tugas Makalah Big Data

“BIG DATA”
Guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen


OLEH :
NAMA : SITI KHASANAH
NIM    : 11150561

Dosen :
 SEPTIA LUTFI, S.kom, M.kom



STIE BANK BPD JATENG

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Big Data”
Dalam penulisan ini, penulis sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan tulisan ini.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat meperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang, oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



                                                                                                 Semarang, Desember 2016




                                                                                                                 Penulis
   



DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................ i
Daftar isi......................................................................................................... ii
Bab I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.    LATAR BELAKAN MASALAH....................................................  1
B.     RUMUSAN MASALAH.................................................................. 2
C.     TUJUAN MASALAH....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.    DEFINISI BIG DATA ..................................................................... 3
B.    PERBEDAAN BIG DATA DENGAN BUSINESS INTELLIGENCE....... 4.
C.     KEGUNAAN BIG DATA DI INDONESIA................................... 5
BAB III PENUTUP....................................................................................... 9
          KESIMPULAN.................................................................................... 9
          SARAN ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11





BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Pada era digital ini, tentunya informasi menjadi satu hal yang sangat vital dalam menunjang digitalisasi tersebut karena informasi sudah banyak digunakan diberbagai bidang untuk memudahkan pekerjaan setiap pemakaiannya dan membantu proses kegiatan strategis namun semua informasi tersebut harus disimpan, dikelola, dan dilindungan informasi lebih dapat dimaksimalkan manfaatnya. Sudah banyak sekali kejadian yang merugikan perusahaan karena tidak memanfaatkan informasi yang ada atau bahkan membuang informasi yang diperoleh, hal tersebut sangat merugikan perusahaan karena tidak dapat memaksimalkan fungsi dari informasi yang ada untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, perencanaan strategis, dan perencanaan operasional. Hal seperti ini harus dapat dicegah dengan penanganan yang baik serta perhatian yang lebih agar informasi tersebut dapat bermamfaat secara maksimal bagi perusahaan.
Saat ini sudah banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengolaan data dengan cara memanfaatkan big data. Akhir-akhir ini juga istilah ‘big data’ menjadi topik yang sering dibahas dalam industri Teknologi Informasi. Banyak pihak yang mungkin heran kenapa topik ini menjadi pusat perhatian padahal ledakan informasi telah terjadi secara berkelangsungan sejak dimulainya era informasi, perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat secara berlipat-lipat dalam dunia maya (internet), semenjak kelahirannya tersebut adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri. Mulai data yang hanya berupa teks, gambar atau foto, lalu data berupa video hingga data yang berasal sistem pengindraan.
Hingga saat ini definisi resmi dari istilah ‘big data’ belum ada. Namun demikian latar belakang dari munculnya istilah ini adalah fakta yang menunjukkan bahwa pertumbuhan data yang terus berlipat ganda dari waktu ke waktu telah melampaui batas kemampuan media penyimpanan maupun sistem database yang ada saat ini.

B.  RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dibahasa kita dapat menemukan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut :
1.    Apa definisi atau pengertian dari Big Data?
2.    Apa perbedaan dari Big Data dan Business Intelligence?
3.    Bagaimana kegunaan Big Data di Indonesia?

C.  TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari Big Data.
2.    Untuk mengetahui perbedaan dari Big Data dan Business Intelligence.
3.    Untuk mengetahui kegunaan dari Big Data di Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  DEFINISI BIG DATA
Big Data merupakan istilah untuk data elektronik, yang tidak hanya sangat besar, tapi juga sangat cepat berubah, dan sangat banyak jenisnya. Big Data menjadi sangat populer di dunia teknologi setelah miliaran manusia menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan. Sangat banyak data tersimpan di komputer-komputer dan di internet berupa teks, gambar, suara, video, animasi, blog, buku, cuaca, posisi tempat di bumi, suhu, penerbangan, belanja di supermarket, dan lain-lain. Perusahaan “Super Big” pengguna Big Data, antara lain Facebook, Google, Twitter, dan Yahoo.
Banyak orang membutuhkan pengolahan Big Data, antara lain untuk mengetahui topik yang sedang hangat saat ini di Twitter, mencari teman lama secara cepat melalui Facebook, dan lain-lain. Perusahaan perlu mengolah Big Data untuk pengambilan keputusan bisnis yang harus cepat. Misal, untuk mengetahui kebiasaan dan kesukaan pelanggan tanpa harus bertanya, mengetahui selera pembaca portal berita di web untuk disesuaikan dengan iklan yang ditampilkan, mengatur perjalanan pesawat agar tidak delay, mengendalikan wabah penyakit, dan sebagainya.
Untuk mengolah Big Data menjadi informasi yang lebih berguna, perlu program “big” yang artinya bukan program “biasa”. Jika data konvensional selama ini hanya berisi teks dan angka biasa seperti data keuangan, maka cukup diolah dengan database biasa pula, misal MS Access, MS SQL Server, dan lain-lain yang selama ini hanya untuk mengolah data terstruktur. Big Data tidak dapat diolah hanya dengan program database konvensional yang disebut SQL (Structured Query Language) atau RDBMS (Relational Database Management System). Big Data membutuhkan program database yang mendukung NoSQL (Not only SQL), yang mampu mengolah data tidak terstruktur.
Dalam bahasa Inggris, Big Data terkait dengan 3V, yakni Volume (ukuran data sangat besar), Velocity (kecepatan transfer/perubahan data sangat tinggi), dan Variety (variasi atau jenis data sangat banyak). Ada juga yang menjadikan 4V, ditambah Value, karena sangat besarnya nilai bisnis yang dihasilkan, sehingga menjadi besar pula peluang kerja bagi profesional di bidang pemrograman komputer, pengolahan data statitisk, dan Cloud Computing.
B.  PERBEDAAN BIG DATA DAN BUSINESS INTELLIGENCE
Perbedaan yang mendasar adalah bagaimana konsep Big Data dan Business Intelligence memproses data.Untuk menghadapi volume yang tinggi, prinsip Business Intelligence mengajak kita untuk membersihkan data yang ada. Proses pembersihan ini akan membuang residu yang dianggap tidak penting. Sedangkan prinsip Big Data adalah untuk tidak membuang data apapun karena residu tersebut mungkin akan menjadi penting sejalannya waktu.
Untuk menghadapi velositas yang tinggi, prinsip Business Intelligence mengajak kita untuk melakukan operasi batch secara teratur. Operasi ini akan medorong data dari sistem transaksi ke data warehouse untuk diproses selanjutnya. Sedangkan prinsip Big Data adalah real-time processing.
Untuk menghadapi variasi data yang tinggi, prinsip Business Intelligence mengajak kita untuk menciptakan struktur melalui  ekstraksi, transformasi dan membuang residu yang tersisa. Big Data memiliki pendekatan yang serupa namun tanpa harus membuang data mentah yang kita miliki. Misalnya dari sebuah unstructured data kita bisa melakukan entity resolution untuk mengekstrak konteks sebuah kata (contoh: Apple adalah perusahaan atau label rekaman atau buah). Kalkulasi ini biasanya dilakukan secara real time.


C.  KEGUNAAN BIG DATA DI INDONESIA
Pemanfaatan Big Data di Indonesia antara lain, sebagai berikut :
1.    Pemanfaatan Big Data dalam bidang agrikultur
Sebagai negara agraris dengan lebih dari 30 juta petani dan lahan pertanian yang luas, Indonesia tentunya akan diuntungkan dengan adaptasi teknologi Big Data khususnya di bidang agrikultur. Regi Wahyu CEO dari Mediatrac, perusahaan analisa Big Data terkemuka di tanah air, dalam presentasinya bercerita tentang bagaimana Big Data bisa membantu para petani. Ide ini muncul di saat Regi merasa tertantang untuk meningkatkan taraf hidup petani. Lalu bagaimana caranya?
Regi merekrut sejumlah mahasiswa berbakat dari Universitas Padjadjaran untuk melakukan riset di sebuah areal persawahan di Jawa Barat. Tahap pertama yang dilakukan adalah menganalisa kualitas tanah dan luas sawah dengan foto aerial. Tim riset mengambil 400 foto untuk tiap 1 hektar sawah. Tahap selanjutnya adalah mengamati pertumbuhan tinggi padi setiap minggu dan juga mengumpulkan data cuaca dari hari ke hari.
Informasi-informasi yang telah dikumpulkan tersebut akhirnya menjadi Big Data yang bisa digunakan untuk membantu para petani meningkatkan produksi panen, memprediksi waktu yang tepat untuk bercocok tanam, dan lainnya. Kedepannya, proyek ini akan dilakukan juga di daerah lain.
2.    Pemanfaatan Big Data untuk mengurangi kecurangan pajak
Kepala Direktorat Jenderal Pajak, Iwan Djuniardi, juga ikut serta dalam konferensi Big Data ini. Iwan membawakan topik pemanfaatan Big Data untuk meningkatkan pendapatan pajak negara. Menurut Iwan, hingga saat ini kesadaran masyarakat untuk membayar pajak masih rendah sehingga setiap tahun Dirjen Pajak tidak pernah memenuhi target pendapatan pajak.
 Penerapan teknologi Big Data dalam perpajakan ini masih dalam tahap pengembangan. Iwan sempat menampilkan demo dari sistem pajak online dalam konferensi Big Data kemarin. Demo tersebut memperlihatkan visualisasi yang sangat detail seperti silsilah keluarga, jenis dan barang kekayaan apa saja yang dimiliki, serta jenis pajak dan status apakah sudah membayar pajak atau belum.
Dengan teknologi ini, tentunya pemerintah bisa meningkatkan kesadaran membayar pajak, mengurangi penipuan pajak, dan mengoptimasi pendapatan negara.
3.    Pemanfaatan teknologi wearable dalam Big Data
Teknologi wearable biasanya digunakan untuk membantu aktivitas sehari-hari seperti komunikasi dan navigasi. Tapi di tangan Daniel Oscar Baskoro, teknologi wearable telah menjelma sebagai teknologi pengumpul informasi Big Data.
Oscar merupakan mahasiswa dan peneliti di Universitas Gajah Mada. Ia telah berhasil memenangkan banyak penghargaan dalam perjalanan karirnya seperti menjadi Google Ambassador untuk wilayah Asia Tenggara, pemenang kompetisi World Bank Global Winner Award di London dengan aplikasi bencana alam, dan masih banyak lagi. Dalam presentasinya, Oscar menjelaskan tentang teknologi wearable dan menampilkan sejumlah aplikasi yang ia kembangkan untuk Google Glass dan smartphone, yaitu Quick Disaster, Weaver, Realive, dan Stress Rate.
Quick Disaster merupakan aplikasi bencana alam yang akan membantu pengguna saat terjadi dan setelah bencana alam. Misalnya saat terjadi gempa bumi, Google Glass akan membantu memberikan solusi di saat bencana itu terjadi dengan memberikan navigasi jalur evakuasi. Setelah bencana terjadi, pengguna bisa mengambil gambar dan melaporkan kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat bencana alam melalui aplikasi ini.
Weaver adalah aplikasi untuk meningkatkan pengalaman berkendara yang awalnya ia kembangkan untuk Toyota. Aplikasi ini bisa melacak berapa banyak bahan bakar minyak yang dihabiskan, mengetahui rasio penggunaan bahan bakar, dan mengetahui berapa banyak kadar CO2 yang dikeluarkan setiap mobil.
Realive merupakan aplikasi untuk melaporkan kejadian secara real time seperti apabila ada kebakaran, kecelakaan, dan kejadian lain. Sedangkan Stress Rate, merupakan aplikasi untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk di suatu area publik. Kedua aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan dan akan diluncurkan dalam waktu dekat.
4.    Kesempatan dan tantangan Big Data untuk meningkatkan sektor kesehatan
Topik selanjutnya yang tidak kalah menarik adalah pemanfaatan Big Data di sektor kesehatan yang disajikan oleh Anis Fuad, peneliti dari Universitas Gajah Mada. Dalam presentasinya, Anis menjelaskan situasi sektor kesehatan di Indonesia yang mana saat ini setiap klinik, puskesmas, dan rumah sakit menggunakan software yang berbeda-beda untuk mencatat data pasien. Data yang dikirim Dinas Kesehatan pun masih sangat sederhana dan tidak semuanya lengkap. Selain itu, sumber informasi yang bisa dikumpulkan sangat banyak mulai dari klinik, data kesehatan pasien, finansial, admistrasi, hingga media sosial.
Dengan peran teknologi Big Data, semua informasi kesehatan penduduk Indonesia akan menjadi terpusat. Sehingga data tersebut bisa diolah dan dianalisa untuk meningkatkan sektor kesehatan di Indonesia seperti melakukan prediksi penyakit dan mengetahui tingkat kesehatan penduduk di tanah air.
5.    Mengembangkan teknologi Bahasa Indonesia dengan Big Data
Tidak hanya di sektor kesehatan dan pertanian, Big Data juga bisa digunakan dalam Bahasa Indonesia seperti yang diungkapkan oleh Ruli Manurung dari Universitas Indonesia.
Menurut Ruli, kita bisa mengklasifikasi dan mengelompokkan jutaan kata-kata Bahasa Indonesia dengan Big Data. Selain itu, kita juga bisa melakukan pemetaan tata kalimat untuk nantinya bisa digunakan untuk melakukan terjemahan ke bahasa asing atau sebaliknya. Hal lain yang bisa dilakukan dengan Big Data terhadap Bahasa Indonesia adalah Automatic Essay Grading yang bisa digunakan untuk melakukan penilaian tugas siswa secara otomatis.
Contoh-contoh di atas hanya sebagian kecil dari pemanfaatan teknologi Big Data. Masih banyak sektor lain dan masalah yang bisa diaplikasikan dan dipecahkan untuk memajukan Indonesia. Beberapa di antaranya seperti pengelolaan energi, makanan, pendidikan, keamanan, hingga mengurangi kemiskinan. Dengan teknologi, diharapkan akan lebih banyak anak muda dan juga startup yang menggunakan Big Data untuk memecahkan masalah dan memajukan negara ini di masa mendatang.


BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Big Data merupakan istilah untuk data elektronik, yang tidak hanya sangat besar, tapi juga sangat cepat berubah, dan sangat banyak jenisnya. Big Data menjadi sangat populer di dunia teknologi setelah miliaran manusia menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan. Sangat banyak data tersimpan di komputer-komputer dan di internet berupa teks, gambar, suara, video, animasi, blog, buku, cuaca, posisi tempat di bumi, suhu, penerbangan, belanja di supermarket, dan lain-lain. Perusahaan “Super Big” pengguna Big Data, antara lain Facebook, Google, Twitter, dan Yahoo.
Big Data terkait dengan 3V, yakni Volume (ukuran data sangat besar), Velocity (kecepatan transfer/perubahan data sangat tinggi), dan Variety (variasi atau jenis data sangat banyak). Ada juga yang menjadikan 4V, ditambah Value, karena sangat besarnya nilai bisnis yang dihasilkan, sehingga menjadi besar pula peluang kerja bagi profesional di bidang pemrograman komputer, pengolahan data statitisk, dan Cloud Computing.
Ada lima pemanfaatan Big Data di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1.    Pemanfaatan Big Data dalam bidang agrikultur
2.    Pemanfaatan Big Data untuk mengurangi kecurangan pajak
3.    Pemanfaatan teknologi wearable dalam Big Data
4.    Kesempatan dan tantangan Big Data untuk meningkatkan sektor kesehatan
5.    Mengembangkan teknologi Bahasa Indonesia dengan Big Data



B.  SARAN
Untuk perusahaan yang memiliki kumpulan data yang sangat banyak, disarankan untuk menerapkan Big Data dan bukan hanya sekedar sistem manajemen data yang biasa saja seperti database. Kumpulan data tersebut dapat diolah dan dianalisis menjadi sebuah data atau informasi yang sangat berguna bagi orang lain, seperti halnya yang dilakukan oleh Google pada mesin pencarian miliknya, dengan pengguna memasukan kata kunci pada mesin pencarian tersebut, pengguna akan mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan pengguna lewat bantuan Big Data yang dimiliki oleh Google. 



DAFTAR PUSTAKA